Liputan6.com, Jakarta – Bursa saham China menguat pada perdagangan Kamis, 9 Mei 2024 usai impor melonjak melampaui perkiraan dan ekspor meningkat sesuai harapan. Sedangkan
bursa saham Asia Pasifik cenderung beragam.
Dikutip dari
CNBC, Kamis (9/5/2024), impor China naik 8,4 persen pada April 2024, di atas perkiraan jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan 4,8 persen year on year (YoY). Ekspor naik 1,5 persen year on year (YoY) pada April 2024, memenuhi harapan.
Indeks CSI 300 bertambah 0,95 persen setelah data ekonomi itu dirilis. Indeks CSI 300 ditutup di posisi 3.664,56. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,16 persen.
Sementara itu, upah riil di Jepang merosot 2,5 persen YoY pada Maret, menandai penurunan selama 24 bulan berturut-turut. Investor mencari tanda-tanda “siklus baik” kenaikan upah dan harga yang diinginkan oleh Bank Sentral Jepang/
Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,34 persen ke posisi 38.073. Indeks Topix bertambah 0,26 persen ke posisi 2.713,46.
Indeks Kospi Korea Selatan jatuh 1,2 persen ke posisi 2.712,14. Indeks Kosdaq terpangkas 0,26 persen ke posisi 870,15. Indeks ASX 200 di Australia tergelincir 1,06 persen ke posisi 7.721,6.
Di wall street, indeks saham acuan bervariasi. Indeks Dow Jones memperpanjang kenaikan beruntun menjadi enam hari seiring investor mengabaikan beberapa pelemahan di sektor teknologi.
Indeks Dow Jones bertambah 0,44 persen, dan catat kenaikan terpanjang pada 2024. Indeks S&P 500 mendekati garis datar. Indeks Nasdaq melemah 0,18 persen.
Investor juga mencerna sejumlah komentar the Federal Reserve (the Fed). Presiden the Fed Boston Susan Collins menuturkan, kebijakan suku bunga the Fed mungkin harus tetap pada tingkat saat ini hingga inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju target bank sentral sebesar 2 persen.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 8 Mei 2024