Liputan6.com, Jakarta – Manajemen XL Axiata bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di kantor Kominfo,
Jakarta, Jumat (3/5/2024)
Kabar pertemuan manajemen XL Axiata dengan
Menkominfo Budi Arie Setiadi ini dibenarkan oleh Presdir sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini dalam konferensi pers usai RUPS di XL Axiata Tower, Jakarta.
Dian mengatakan, dirinya dan Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir mendampingi Komisaris XL Axiata dari Axiata Group Berhad, Vivek Sood, bertemu dengan Budi Arie.
Menemani Pak Vivek Sood bersilaturahmi, karena sejak Pak Budi diangkat sebagai Menkominfo, belum sempat berkenalan, Axiata Group Berhad belum berkenalan,” kata Dian.
Ia menyebut ada sejumlah topik yang dibicarakan, termasuk topik hangat di industri telekomunikasi Indonesia, tentang spektrum frekuensi.
Pak Vivek bertanya mengenai kapan lelang frekuensi akan dilaksanakan, frekuensi 700 MHz, dan lain-lain. Lalu juga tentang insentif yang tengah ditunggu-tunggu. Pak Budi berkata akan ada kabar baik,” kata Dian, bercerita.
Selain itu, perbincangan antara XL Axiata dan Menkominfo juga seputar operator telekomunikasi dalam menghadapi layanan over the top (OTT). Pasalnya OTT dinilai tak menyumbang pada pertumbuhan infrastruktur tetapi mendapatkan banyak keuntungan dari digital.
“Tidak bisa dimungkiri OTT tidak menyumbang pada pertumbuhan infrastruktur tetapi mendapatkan keuntungan dari pendapatan. Pak menteri menyambut baik tentang bagaimana merespon lebih baik,” kata Dian.
Bahas ISP Legal hingga Soal Merger
Dian bersama XL Axiata juga membahas tentang RTRW Net dan penyedia layanan ISP ilegal serta bagaimana menyikapi masalah tersebut bersama Menkominfo Budi Arie Setiadi.
“Sudah ada gebrakan Kominfo untuk menghadapi ISP ilegal dan Pak Vivek menyampaikan Axiata sebagai investor XL Axiata menyatakan komitmen untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Dian Siswarini.
Ketika disinggung apakah XL Axiata dengan Menkominfo bertemu untuk membahas isu konsolidasi dengan Smartfren.
Pak Vivek menyampaikan bahwa konsolidasi itu baik untuk industri. Tetapi ini masih taraf wacana, belum ada kepastian, tetapi memohon izin Pak Menteri, kalau ada kesepakatan mohon beliau mendukung,” tutur Dian.